Belajar tata krama dan sopan santun itu memiliki beberapa
manfaat sebagai berikut. Etika atau tata krama itu akan membuat
seseorang lebih menghargai individu lain karena timbulnya pemikiran
“bagaimana jika aku menjadi dia”. Meskipun tampak kuno, memposisikan
diri sebagai orang lain akan membuat seseorang mampu memperkirakan
tindakan yang akan dilakukan individu lain ketika mengalami kejadian
tertentu. Misalnya, jika Anda memukul teman atau merebut pacar teman.
Meletakkan diri sendiri pada perasaan orang lain, akan membaut orang
tersebut berusaha sebaiknya untuk memperlakukan orang lain. Misalnya,
seorang agen pemasaran dengan sigapnya menjemput tamu yang belum pernah
ia jumpai. Mobil dibersihkannya dan pakaiannya sendiri dirapikannya. Ia
ingin memberikan yang terbaik kepada tamunya. Hal ini karena ketika ia
berkunjung ke tempat lain, ia ingin orang lain juga menghargai dan
menghormati kehadirannya juga.
Tata krama akan membuat seseorang menyadari pentingnya
kehidupan. Bayangkan saja jika Anda menjadi sosok yang dibenci orang
lain. Ingat, segala sesuatu yang hidup di dunia ini tidak akan lepas
dari diri Anda. Anda akan menjadi orang paling menderita dan kesepian
jika tidak mampu membawa diri. Dengan tata krama itu, Anda akan lebih
menghargai betapa pentingnya segala hal di sekitar Anda. Orang lain pun
akan menghargai keberadaan Anda. Tata krama mengajari seseorang untuk
sadar dalam bertindak. Dengan kesadaran itu, seseorang akan mengetahui
hal-hal yang harus dilakukan serta menghindari hal-hal yang tidak boleh
dilakukan. Tata krama membuat seseorang mendahulukan hal yang lebih
penting. Dalam hal ini, etika berkaitan erat dengan hati nurani.
Misalnya, Anda melihat seseorang tertabrak mobil, sementara saat itu
sudah tiba waktu makan siang. Dari dua kepentingan tersebut, mana yang
akan Anda lakukan lebih dulu? Belajar etika akan membuat Anda menolong
korban tabrakan dibanding mengedepankan urusan perut. Sekali lagi, etika
atau tata krama merupakan hal paling vital dalam kehidupan. Dengan
etika, seseorang bisa mawas diri dan berlaku sesuai aturan.
Contoh-contoh etika dalam kehidupan sehari-hari :
1.
Etika dalam berpakaian. Jangan mengenakan pakaian kantor yang terlalu
seksi dan terbuka jika di kantor terdapat peraturan mengenakan pakaian
tertutup. Jangan sampai atasan dan rekan kerja gerah melihat pakaian
anda yang terkesan seksi. Tampil modis dan bergaya tanpa membuka aurat
yang seharusnya tertutup.
2.
Etika dalam bertelepon. Ketika menerima atau menelepon menggunakan
fasilitas kantor, hendaknya bukan digunakan untuk urusan pribadi.
Kalaupun anda kepepet menggunakan fasilitas telepon untuk keperluan
pribadi, jangan menggunakan line telepon terlalu lama. Apabila anda
bekerja sebagai costumer services suatu perusahaan, hendaknya selalu
menyapa dengan sopan setiap ada telepon masuk.
3.
Etika berkomunikasi. Di kantor, anda tidak hanya bekerja pada atasan
saja. Anda pun memiliki rekan kerja yang mungkin saja seruangan dengan
anda. Janganlah menjadi seorang pekerja yang masam. Ketika anda datang,
sapalah seluruh rekan kerja anda dengan senyum ramah
4. Tidak meludah didepan orang lain
5. Berbahasa yang baik dan sopan
6.
Mengucapkan salam, berpamitan dan mencium tangan kedua orang tua kita
ketika akan hendak bepergian keluar rumah dan kembali ke rumah.
7. Sedikit membungkuk ketika kita lewat di depan orang yang lebih tua dari kita seraya mengucapkan kata “permisi”.
8. Menyapa orang yang kita kenal atau tersenyum apabila bertemu / berpapasan di jalan.
9. Membuang sampah pada tempatnya.
Tapi
dalam kehidupan sehari-hari etika tersebut sudah mulai pudar, akibat
tontonan di televisi yang menghancurkan moral dan hilangnya pendidikan
tentang pelajaran akhlak di sekolah.
http://uglycorporation.blogspot.com/2013/03/ethics-in-life-etika-dalam-kehidupan.html
No comments:
Post a Comment